Bagian-Bagian Mesin

17.14




Bagian-bagian Mesin Yang Bergerak

1. Piston, Fungsi piston atau torak yaitu menerima tekanan gas dari hasil pembakaran yang kemudian diteruskan ke crankshaft melalui batang piston (connecting rod). 


2. Katup, Fungsi katup atau klep yaitu untuk membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang pada ruang bakar. Katup pada mesin memiliki jumlah yang berbeda-beda namun jenis katup semuanya sama yaitu katup masuk dan katup buang, dimana katup masuk berada pada saluran masuk dan katup buang berada pada saluran buang.

3. Rocker Arm, atau yang lebih familier disenut dengan kuku macan berfungsi untuk mendorong katup agar terbuka. Sedangkan cara kerjanya rocker arm akibat adanya dorongan dari tonjolan pada poros bubungan (Chamshaft). 
4. Crankshaft atau poros engkol berfungsi untuk merubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar yang disalurkan ke flywheel untuk memutarkan poros input transmisi dan disalurkan kesetiap roda sebagai tenaga penggerak kendaraan
5. Camshaft (poros bubungan), Berbeda dengan crankshaft, camshaft merupakan poros yang bentuknya sedikit lebih kecil disbanding poros engkol, karena bentuknya yang kecil, poros bubungan ini berfungsi sebagai pembuka dan penutup katup. 



Bagian-bagian Mesin Yang Tidak Bergerak

1. Blok Silinder (Cylinder Block), Berfungsi sebagai tempat piston bekerja naik turun pada lubang silinder untuk menghasilkan tenaga. 

2. Kepala Silinder (Head Cylinder) adalah komponen yang menopang kerja komponen katup, pada kepala silinder terdapat beberapa komponen diantaranya yaitu saluran masuk, saluran buang, water jacket, lubang busi / injector. 
3. Panci oli (Oil Pan) berfungsi sebagai wadah oli yang terletak pada bagaian paling bawah mesin, dibagian bawah panic oli terdapat baut pembuang oli yang berfungsi sebagai kran pembuangan oli.



4. Saluran masuk berfungsi sebagai jalur masuknya campuran udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar. 

5. Saluran buang pada mesin berfungsi sebagai saluran pembuangan sisa-sisa pembakaran yang berasal dari ruang bakar, saluran ini sangat panas oleh karena itu biasanya saluran exhaust dilapsi oleh plat khusus yang berfungsi melindungi komponen ini agar tidak membahayakan bagi para teknisi.












Sumber;

COLLISION (Tubruk Kapal)

16.03




Definisi Collision (Tubrukan Kapal)

Salah satu risiko pelayaran adalah tubrukan kapal. Tubrukan kapal dapat berupa tubrukan head to head, berupa singgungan kapal, maupun tubrukan kapal dengan benda-benda tidak bergerak, maupun makna-makna lainnya. 
Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Bab VI mengenai Tubrukan Kapal pasal 534 disebutkan, “Tubrukan kapal berarti terjadi benturan atau sentuhan kapal yang satu dengan yang lainnya”. Terlepas dari banyaknya kasus-kasus tubrukan yang terjadi, masalah ini sebenarnya telah diatur di dalam konvensi sendiri yang mengatur upaya pencegahan tubrukan di laut.
Tubrukan kapal disebabkan karena suatu kejadian yang tidak disengaja (accidental) atau yang disebabkan keadaan terpaksa (force majeure).

Peraturan Internasional Tentang Tubrukan Kapal

Peraturan internasional pertama yang mengatur pencegahan tubrukan dikenal dengan nama COLREG 1960, yang pertama kali diadopsi tahun 1960. Di tahun 1972, International Maritime Organization (IMO) menyetujui pengadopsian COLREG baru yang bernama Convention on the International Regulations for Preventing Collision at Sea 1972. Konvensi ini kemudian dikenal dengan nama COLREG 1972 dan secara resmi berlaku tahun 1977. Konvensi ini diratifikasi oleh Indonesia melalui Kepres no. 50 tahun 1979. Sejak pemberlakuannya COLREG telah mengalami sejumlah perubahan berturut-turut tahun 1981, 1987, 1989, 1993, dan 2001.

Tuntutan Ganti Rugi

Tuntutan ganti rugi dapat dilakukan di;
1. Pengadilan tempat tinggal atau tempat bisnis tergugat
2. Pengadilan dimana kapal itu ditahan atau kapal lain milik tergugat ditahan
3. Pengadilan dimana tubrukan itu terjadi, apabila tubrukan terjadi dibatas pelabuhan atau di perairan teritorial suatu negara

Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan

Beberapa hal yang menyebabkan kecelakan diatas kapal yang membahayakan keselamatan pelayaran :

1. Faktor Manusia merupakan faktor yang paling besar yang antara lain meliputi;
    - Kecerobohan didalam menjalankan kapal
    - Kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahan yang 
      mungkin timbul dalam operasional kapal
    - Secara sadar memuat kapal secara secara berlebihan
2. Faktor Teknis 
Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan didalam desain kapal, penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian-bagian kapal yang menyebabkan kapal mengalami kecelakan.
3. Fakor Alam
Faktor cuaca buruk merupakan permasalahan yang sering kali dianggap sebagai penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahan yang biasanya di alami biasanya adalah badai, gelombang yang tinggi yang di pengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas.

Dalam suatu kecelakaan kapal tentu saja juga akan sangat berhubungan dengan unsur keselamatan pelayaran dimulai dari keselamatan kapal yang merupakan faktor internal hingga faktor eksternal. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Faktor keselamatan
Keselamatan adalah keadaan kapal yang memenuhi persyaratan material, konstruksi, bangunan, permesinan dan kelistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan termasuk radio elektronik kapal yang dibukukan dengan sertifikat setelah dilakukan pemeriksaan.
b. Faktor kelaiklautan
Kelaikautan yaitu suatu kondisi yang ditentukan oleh kondisi keselamatan kapal dan faktor-faktor pengawakan, pemuatan, pencegahan pencemaran laut dari kapal, kesehatan dan kesejahteraan awak kapal dan penumpang serta status hukum kapal.
c.  Faktor keselamatan berlayar
Keselamatan berlayar yaitu suatu kondisi yang ditentukan oleh kondisi kelaiklautan kapal dan fator-fktor di luar kapal yang bersifat pencegahan musibah atau kecelakaan yaitu faktor kenavigasian (perambuan atau sarana bantu navigasi pelayaran, dalam telekomunikasi pelayaran atau stasiun radio pantai dan fasilitas penuunjangnya serta informasi cuaca dan meteorologi), alur pelayaran dan tata cara berlalu lintas kapal, pemanduan dan penundaan kapal serta salvage dan pekerjaan di bawah air.
d. Faktor keselamatan pelayaran 
Keselamatan pelayaran yaitu suatu kondisi yang dapat diwujudkan apabila kondisi keselamatan berlayar telah dapat dipenuhi dan dilengkapi dengan tersedianya kamampuan untuk menanggulangi musibah atau kecelakaan termaksud bantuan 40 pencarian, pertolongan serta penanggulangan pencemaran lingkungan laut. Permasalahan aturan kelaikan kapal juga menjadi salah satu faktor penting didalam kegiatan pelayaran. Indonesia merupakan negara dengan wilayah laut yang memiliki keunikan tersendiri sheingga pada sektor perhubungan laut, permasalahan kelaikan kapal menjadi hal yang penting. Kondisi kapal harus memenuhi persyaratan material, konstruksi bangunan, permesinan dan perlistrikan, stabilitas, tata susunan serta perlengkapan 14 radio atau elektronika kapal dan dibuktikan dengan sertifikat, tentunya hal ini setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian.
 











Sumber :

https://dimensipelaut.blogspot.com/2019/02/pengertian-collision-tubrukan-kapal.html
https://samuelbonaparte.com/blog/2016/08/14/tentang-tubrukan-kapal/
http://repository.unimar-amni.ac.id/2238/1/BAB%20II.pdf

BEACHING

11.12




Pengertian

Kandas, yaitu keadaan darurat yang disebabkan karena kandasnya kapal pada suatu perairan baik yang dilakukan secara sengaja atau tidak sengaja sehingga dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia, harta benda dan lingkungan.

Beaching, adalah kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara disengaja untuk usaha penyelamatan kapal dari bahaya tenggelam. Beaching dilaksanakan bila usaha-usaha penyelamatan kapal dari keadaan darurat gagal dilakukan, sehingga kapal terancam dari bahaya tenggelam dan merupakan tindakan-tindakan terakhir.

Stranded, adalah terdampar / kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara tidak sengaja karena kelalaian petugas jaga dalam melaksanakan tugasnya.

Pertimbangan Dalam Melakukan Beaching

  1. Keselamatan kapal beserta semua isinya; Beaching diputuskan bila membiarkan kapal terapung justru akan membahayakan kapal beserta isinya dari bahaya tenggelam.
  2. Tingkat kerusakan kapal; Lambung kapal bocor dan kekuatan pompa sudah tidak sebanding dengan masuknya air ke ruangan-ruangan kapal, kandasnya kapal pada bagian haluannya.
  3. Area untuk mengkandaskan kapal; Dipilih tempat-tempat yang dasar perairannya berlumpur, air pasangnya besar, dekat dengan fasilitas-fasilitas pertolongan.
  4. Waktu pelaksanaan; Beaching dilaksanakan pada siang hari (untuk mengurangi beban psikologi kru kapal), Beaching dilaksanakan bila upaya-upaya penyelamatan kapal beserta isinya dari bahaya tenggelam gagal dilaksanakan dan merupakan tindakan terakhir yang harus dilaksanakan.

Prosedur Untuk Melakukan Beaching

  1. Mencari dan menenukan lokasi yang akan dipakai untuk mengkandaskan kapal.
  2. Menentukan waktu untuk mengkandaskan kapal.
  3. Mempersiapkan kapal untuk melakukan beaching.
  4. Melakukan komunikasi radio dengan pihak-pihak terkait.
  5. Melakukan olah gerak kapal untuk beaching.
  6. Membuat laporan kepada pihak-pihak terkait secara tertulis.
  7. Mencatat pelaksanaan beaching dalam buku harian kapal (log book).

Tanda-tanda Kapal Kandas

  1. Badan kapal bergetar dengan keras.
  2. Putaran baling-baling terasa berat.
  3. RPM / petunjuk putaran mesin nol.
  4. Kecepatan kapal berubah kemudian berhenti mendadak.
  5. Cerobong asap keluar asap tebal.
  6. Dapat menyebabkan kapal miring.
  7. Kemudi tidak dapat dikendalikan.
  8. Jika pada siang hari memperlihatkan 2 bola-bola hitam di anjungan dan haluan.
  9. Jika pada malam hari memperlihatkan 2 lampu merah keliling bersusun tegak lurus di anjungan dan lampu keliling putih di haluan.
  10. Untuk menarik perhatian bunyikan alarm yaitu bunyikan genta kapal di anjungan disusul bunyi gong di buritan.

Kemungkinan Yang Dapat Terjadi Pada Saat Kapal Kandas 

  1. Kapal bocor yang dapat menimbulkan polusi / pencemaran laut
  2. Tenggelam
  3. Kebakaran
  4. Kecelakaan manusia (terjatuh akibat perubahan posisi kapal / miring)
  5. Kerugian harta benda

Yang Harus Dilakukan Nakhoda Jika Kapal Dalam Keadaan Kandas

  1. Check kerusakan-kerusakan yang terjadi pada lunas kapal.
  2. Bila diperlukan pertolongan, pancarkan PAN-PAN urgency signal.
  3. Menentukan bagian mana terdapat air yang dalam.
  4. Menentukan keadaan angin dan arus.
  5. Memperkecil draft kapal.
  6. Bila kondisi memungkinkan mesin mundur.
  7. Bila maka membebaskan kapal dari kandas tidak mungkin dilaksanakan sampai pertolongan datang maka minimalkan kerusakan-kerusakan pada lunas dan minimalkan air masuk ke ruangan-ruangan kapal.
  8. Mencatat kejadian di logbook kapal termasuk tindakan yang sudah dilakukan.

Tata Cara Khusus Dalam Prosedur Darurat Untuk Mengatasi Kandasnya Kapal

  1. Stop mesin (belum tahu jenis dasar laut).
  2. Bunyikan alarm bahaya kapal kandas (untuk menarik perhatian).
  3. Pintu-pintu kedap air ditutup (membatasi lubernya air ke kompartemen lain).
  4. Nakhoda diberitahu.
  5. Kamar mesin diberitahu.
  6. Radio VHF ke channel 16.
  7. Tanda-tanda kapal kandas dibunyikan / diperlihatkan.
  8. Lampu-lampu deck dinyalakan.
  9. Got-got dan tangki-tangki di sounding.
  10. Kedalaman laut di sekitar kapal disounding.
  11. Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbahaui bila ada perubahan.








Sumber :

https://en.wikipedia.org/wiki/Beaching_(nautical)
http://arfandika.blogspot.com/2017/10/pengertian-tanda-tanda-dan-prosedur.html





Daerah Penangkapan Ikan

Daerah Penangkapan Ikan

16.37

 Terminologi dan Klasifikasi Daerah Penangkapan Ikan

Definisi

Suatu daerah perairan dimana ikan yang menjadi sasaran penangkapan tertangkap dalam jumlah yang maksimal dan alat tangkap dapat dioperasikan secara teknis serta ekonomis. 
Dalam kontek yang lebih luas mempelajari daerah penangkapan ikan adalah untuk menentukan daerah keberadaan ikan di suatu perairan laut sebagai acuan untuk kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan.
Pengetahuan fishing ground merupakan langkah awal dalam perencanaan pengelolaan sumberdaya ikan yaitu untuk mengetahui dengan jelas batas wilayah dimana sumberdaya ikan yang diatur berada.

Syarat / Kriteria Daerah Penangkapan Ikan

a). Daerah tersebut tersebut terdapat banyak ikan sepanjang tahun
b). Alat tangkap dapat dioperasikan dengan mudah tanpa ada hambatan
c). Lokasinya tidak jauh dari pelabuhan pendaratan ikan atau dapat dijangkau dengan mudah oleh kapal penangkapan
d). daerah tersebut aman dari peristiwa laut (seperti angin badai kencang, dsb.)
e). bukan daerah terlarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku

Karakteristis Daerah Penangkapan Ikan

a). Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut.
b). Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan peralatan penangkapan ikan bagi nelayan.
c). Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis.

Perairan Yang Disukai Ikan

a) yang memiliki keadaan faktor fisik optimum
b) daerah up welling
c) daerah pertemuan dua massa air berbeda
d) daerah yang dekat dengan dasar perairan
e) daerah yang mempunyai ciri spesifik bagi ikan untuk menempelkan telurnya

Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan

Pemilihan daerah penangkapan ikan ini akan dapat dilihat dari segi efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan.
Ada beberapa macam metode yang dapat digunakan dalam pemilihan daerah penangkapan ikan.
a). Memanfaatkan data riset oseanografi dan meteorologi untuk mengetahui tingkah laku dari ikan target tangkapan.
b). Memanfaatkan data-data kegiatan operasi penangkapan ikan pada masa lampau untuk mengetahui musim dan daerah penangkapan ikan yang tepat.
c). Menentukan daerah penangkapan ikan dengan mempertimbangkan jarak pangkalan pendaratan ikan terdekat, kondisi meteorologi, kondisi biofisik perairan, serta ekologinya.

Sebab Utaman Jenis Ikan Berkumpul Disuatu Daerah Peraiaran

a. Ikan-Ikan tersebut memiliki perairan yang cocok untuk hidupnya.
b. Mencari makanan.
c. Mencari tempat yang sesuai untuk pemijahannya maupun untuk perkembangan larvanya.

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menentukan Daerah Penangkapan Ikan

1. Jenis ikan yang akan dimanfaatkan
2. Geografis perairan
3. Distribusi dan penyebaran ikan
4. Ukuran dan jenis kapal perikanan
5. Ukuran dan jenis alat tangkap

Cara Menentukan Keberadaan Ikan Didaerah Penangkapan Ikan

A. Cara visual cara mencari gerombolan ikan dapat dilakukan dengan memperhatikan fenomena sebagai berikut :
1. Perubahan warna air laut
2. Lompatan ikan ikan kecil dipermukaan laut
3. Riak kecil diatas permukaan laut
4. Adanya buih dipermukaan laut
5. Burung yang menukik menyambar arah permukaan laut

B. Secara tidak langsung
1. Fish behaviour
2. Parameter oceanografi
3. Hidroakustik
4. Remote sensing
5. Data penangkapan










Sumber :
http://hantulaut-49.blogspot.com/2014/11/a.html 
https://perikanan38.blogspot.com/2017/03/daerah-penangkapan-ikan-fishing-ground.html#super



Motor Bakar 4 Tak

14.11

cara kerja motor bakar 4 tak animasi

Definisi

Motor Bakar 4 Tak adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus pembakaran akan mengalami empat langkah piston atau dua kali putaran poros engkol untuk menghasil tenaga, dimana selama empat langkah kerja tersebut piston akan bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) menuju Titik Mati Bawah (TMB) ataupun sebaliknya. Empat langkah kerja tersebut yaitu : 
1. Langkah Hisap (intake)
2. Langkah Kompresi (compression)
3. Langkah Usaha / Tenaga (power)
4. Langkah Pembuangan (exhaust)
Pada prinsipnya agar motor bakar 4 tak ini menghasilkan tenaga yang optimal maka harus ada empat komponen sebagai berikut :
1. Udara
2. Bahan Bakar
3. Kompresi
4. Loncatan bunga api

Langkah Kerja Motor Bakar 4 Tak

1. Langkah Hisap (intake)
Pada langkah ini piston bergerak dari posisi TMA menuju TMB dengan katup Intake yang terbuka dan katub Exhaust tertutup sehingga ruang bakar akan mengalami vakum dan menghisap campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikabutkan masuk ke dalam ruang bakar.

2. Langkah Kompresi (compression)
Pada langkah ini piston akan bergerak dari posisi TMB menuju TMA. Selama pergerakan tersebut seluruh katup akan tertutup dan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar akan termampatkan (terkompresi). Ketika posisi piston hampir menuju TMA , busi akan memercikkan api sehingga terjadi ledakan akibat pencampuran udara, bahan bakar dan percikan api di dalam ruang bakar.

3. Langkah Usaha/Tenaga (power)
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA menuju TMB diakibatkan adanya ledakan yang terjadi sebelumnya. Ledakan ini mengahsilkan energi yang mengakibatkan piston terdorong yang sebelumnya dari posisi TMA menuju TMB sehingga akan mendorong dan memutar poros engkol dan menghasilkan energi gerak berupa putaran.

4. Langkah Buang (exhaust)
Pada Langkah ini Piston bergerak dari posisi TMB menuju TMA dengan katup Exhaust terbuka dan katup Intake tertutup sehingga ketika piston bergerak menuju TMA hasil pembakaran yang sebelumnya telah terjadi akan terdorong keluar melalui saluran katup Exhaust. Ketika piston akan sampai pada posisi TMA katup intake akan terbuka dan katup exhaust akan tertutup dan siklus akan terulang dari langkah pertama. Begitu seterusnya sehingga mesin akan terus menghasilkan tenaga gerak berupa putaran poros engkol.


Kelebihan dan Kekurangan Motor Bakar 4 Tak

Kelebihan
*Konsumsi bahan bakar lebih hemat
*Daya tahan mesin lebih bagus
*Emisi gas buang yang sedikit sehingga ramah lingkungan
*Biaya oprasional lebih hemat

Kekurangan
*Respon atau akselerasi mesin kurang cepat
Tenaga yang dihasilkan kurang besar
*Komponen yang lebih banyak dan rumit sehingga biaya perawatan lebih besar












 Sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Motor_bakar_empat_langkah#:~:text=Motor%20bakar%20empat%20langkah%20adalah,akan%20mengalami%20empat%20langkah%20piston.&text=Yang%20secara%20keseluruhan%20memerlukan%20dua,mesin%20bensin%20atau%20mesin%20diesel.

http://ilmupedia105.blogspot.com/2018/07/lengkap-cara-kerja-mesin-4-tak-beserta.html

http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-mesin-4-tak/

https://www.slideshare.net/mahardhi/diesel-engine-12793452

https://qtussama.wordpress.com/materi-ajar-x-tkr/motor-bakar/

Alat Perkakas Tangan

10.53

 


Definisi

Perkakas tangan adalah alat-alat tangan yang digunakan dengan kekuatan tangan manual (tenaga manusia) dan bukan dengan mesin (seperti halnya power tool). Perkakas tangan sangat membantu dalam melakukan pekerjaan mekanik, seperti mengikir, memukul paku, memotong benda kerja, menggores benda kerja dan masih banyak yang lainnya.

Jenis-jenis Perkakas Tangan dan Fungsinya

Penggores berfungsi untuk membuat tanda atau garis pada benda kerja


Cap (Stamp) digunakan untuk menandai benda kerja dengan huruf atau angka dan tanda-tanda lainnya pada benda kerja. 

Penitik berfungsi untuk membuar titik pusat pada benda kerja dan juga sebagai titik awal pengeboran pada benda kerja.


Jangka Tusuk digunakan untuk menggambar lingkaran pada benda kerja dan untuk memindahkan jarak dari alat ukur kebenda yang lain

Jangka Tusuk

Jangka Bengkok digunakan untuk mengukur diameter luar atau mengukur luar suatu benda

Jangka Kaki digunakan untuk mengukur diameter dalam atau lebar suatu celah

Pahat digunakan untuk menyayat, membuat alur, membuat sudut, dan memotong benda kerja. Macam-macam pahat yaitu pahat plat, pahat alur dan pahat setengah lingkaran

Gergaji Tangan digunakan untuk memotong benda kera, yang akan dikerjakan kembali dengan alat lain

Gergaji Tangan

Gunting Tangan digunakan untuk memotong atau membelah benda kerja. Macam-macam gunting diantaranya gunting tangan lurus, kombinasi, paruh burung, bulldog dan lingkaran

Palu digunakn untuk meratakan permukaan benda kerja. Macam-macam palu diantaranya palu konde, palu lunak, palu pembentuk

Icardi Samakan Spalletti Seperti Palu, Palu Apakah Itu? - Bolatory

Kikir digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja, mengikir dan meratakan benda kerja. Macam-macam kikir diantaranya Kikir gepeng (plat), kikir persegi empat (square), kikir segitiga (triangel), kikir pisau (knife), kikir setengah bulat (halt round) dan kikir bulat (round)

Obeng digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan skrup  yang berkepala plus (+), berkepala minus (-) maupun bintang (*)

Tang digunakan untuk menjepit, memotong, membengkokkan dan lain sebagainya. Macam-macma tang diantaranya tang kombinasi, tang potong, tang pengupas, tang cucut, tang kakatua, tang buaya, dll

Tang

Penyiku digunakan untuk menyiku benda kerja

Penyiku

Ragum digunakan untuk menjepit benda kerja, pada waktu pengerjaan mekanik seperti pengeboran, pengikiran, pemotongan dll
















Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkakas_tangan#:~:text=Perkakas%20tangan%20adalah%20alat%2Dalat,%2C%20tang%2C%20obeng%20dan%20pahat.

https://belajarmesinbubutcnc.blogspot.com/2014/10/perkakas-tangan-dan-fungsinya.html

http://heruanggara27.blogspot.com/2012/11/perkakas-tangan.html

https://siddix.blogspot.com/2019/01/jenis-jenis-dan-fungsi-dari-perkakas.html

Alat Keselamatan Dikapal

06.46

 


Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan di perairan dan kepelabuhan.

Keselamatan penumpang serta awak kapal merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan. Oleh karena itu, perlengkapan keselamatan harus sudah tersedia pada tempat yang mudah dijangkau sesuai ketentuan, sehingga ketika terjadi kecelakan dapat ditangani dengan cepat.

Sesuai dengan peraturan internasional Safety Of Life At Sea (SOLAS 1974) setiap kapal wajib menyediakan alat-alat keselamatan diatas kapal, diantaranya;

1. Sekoci penyelamat (Life Boat)

Alat keselamatan diatas kapal yang pertama sekoci penyelamat atau yang biasa disebut dengan life boat. fungsinya adalah untuk menyelamatkan sekian banyak orang dalam keadaan bahaya. Sekoci ini berupa perahu kecil yang berada di kanan dan kiri kapal atau tepatnya di deck sekoci. 

Sekoci tersebut terbuat dari logam, kayu atau serat fiber. Di dalam sekoci rata-rata telah sedia perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, obat – obatan dan sarana bantu untuk mencari bantuan ke kapal lain.

Sekoci


2. Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys)

Pelampung penolong (Ring Life Buoys) Fungsinya adalah untuk mengapungkan orang diatas air. Life buoys ini berbentuk seperti ban mobil dan pelampung ini akan dilempar ke laut apabila ada orang yang jatuh ke laut. Pelampung ini harus mempunyai warna yang mencolok agar mudah dikenali.

Ring Life Buoys


3. Jaket Penolong (Life Jackets)

Life jacket atau yang biasa disebut dengan jaket penolong ini berbentuk seperti pakaian. Jaket penolong ini dimanfaatkan penumpang untuk mengapung di laut saat terjadi kondisi darurat. Jaket penolong juga harus mempunyai warna yang mencolok supaya mudah di lihat. Jaket ini harus dilengkapi dengan peluit yang dikaitkan pada tali untuk menarik perhatian penolong.

Life Jackets


4. Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)

Rakit penolong ini terdiri dari dua tipe, yang pertama adalah rakit kaku dan yang kedua adalah rakit tiup. Tipe yang kedua ini biasa dipakai jikalau tidak berhasil menurun sekoci, Rakit penolng harus dilengkapi dengan penutup yang berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit ini rata-rata mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat, sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik talinya, sesudah tali ditarik, rakit akan secara otomatis mengembang. didalamnya terdapat perlengkapan keselamatan jiawa seperti makanan, minuman, dan obat-obatan, kapasitas rakit dapat mengangkut hingga 25 orang.

Inflatable Liferaft


5. Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)

Roket pelempar tali atau yang biasa disebut dengan Line Throwing Appliances. Fungsinya adalah alat penghubung pertama antara survivor dengan penolong yang mempermudah proses pendekatan, bisa juga dipakai untuk kepentingan lainnya. Alat pelempar tali ini harus bisa melempar tali paling dekat sejauh 230 meter.

Line Throwing Apparatus


6. Survival Suit / Immersion Suit

Survival Suit / Immersion Suit berfungsi sebagai alat pelindung dan untuk mencegah suhu tubuh turun akibat dinginnya air laut. Jenis alat keselamatan ini sangat banyak dipakai di kapal baik untuk kapal ukuran kecil, kapal menengah dan juga kapal-kapal besar. Khusus untuk kapal-kapal besar alat ini pasti dipakai karena jumlah crew yang ada di kapal besar jumlahnya sangat banyak.

Survival Suit / Immersion Suit


7. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid)

Media pelindung panas atau yang biasa disebut dengan Thermal Protective Aid adalah berfungsi sebagai pelindung tubuh dan juga berfungsi untuk mengurangi hilangnya panas badan. Jenis alat keselamatan ini sangat banyak dipakai di kapal baik untuk kapal ukuran kecil, kapal menengah dan juga kapal-kapal besar.

Thermal Protective Aid


8. Isyarat Asap (Pyrotechnis).

Isyarat Asap atau yang biasa disebut dengan pyrotechnis. Alat ini berfungsi sebagai isyarat tanda bahaya bilamana survivor melihat ada kapal penolong. Isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari dengan menggunakan asap apung atau bouyant smoke signal. Pada malam hari dapat digunakan obor tangan (red hand flare) atau obor parasut (parachute signal).





















sumber :

http://ilmupelautpelayaran.blogspot.com/2010/08/alat-alat-keselamatan-atau-penyelamatan.html

https://inameq.com/safety/fungsi-pelempar-tali-penolong-line-throwing-apparatus/

https://id.wikipedia.org/wiki/Keselamatan_pelayaran

Alat Keselamatan Kerja Las

13.47

 


Alat Keselamatan Kerja Las

Alat keselamatan kerja las atau sering disebut alat pelindung diri adalah alat –alat untuk memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan dalam pengelasan.  Alat keselamatan kerja las  wajib digunakan saat bekerja sesuai standar , bahaya dan risiko untuk menjaga keselamatan pekerja las dan orang lain atau benda lain disekitarnya.

Syarat Alat Keselamatan Kerja Las

  • memberikan perlindungan untuk pekerja
  • ringan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan dalam bekerja
  • dapat dipakai secara fleksibel
  • tidak menimbulkan bahaya tambahan jika terdapat pemakaian yang kurang tepat
  • memenuhi standar
  • tidak membatasi pekerja
  • suku cadang yang mudah didapatkan dan mudah perawatannya

Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat digunakan adalah helm las atau topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan baju kerja. 

1. Pakaian Kerja Las atau Apron.

Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.

2. Sarung Tangan Las atau welding gloves.

Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan

3. Sepatu las atau safety shoes.

Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.

4. Helm Las atau Topeng las.

Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.

5. Masker Las.

Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.

Manfaat Alat Keselamatan Kerja Las Dalam Pengelasan :

  1. Menghindari percikan bunga api las, agar tidak mengenai mata, tangan, telinga, muka, dan anggota badan yang lain
  2. Agar tehindar dari debu dan asap beracun
  3. terhindar dari panas dan listrik pengelasan dan sinar ultraviolet maupun infra merah







 




Sumber :

https://www.pengelasan.net/alat-keselamatan-kerja-las/

https://kawatlas.jayamanunggal.com/alat-keselamatan-kerja-las/

https://www.safetyshoe.com/tag/alat-keselamatan-kerja-las/

Motor Bakar Dua Tak

07.39

Animasi cara kerja mesin dua tak



Definisi

Motor bakar dua tak yaitu suatu mesin pembakaran dalam, dimana untuk menghasilkan sebuah tenaga memerlukan dua kali langkah piston dalam satu siklus pembakaran. 

TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).

TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).

Ruang bilas yaitu ruangan di bawah piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft). Sering disebut sebagai bak engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas bisa tercampur lebih merata.

Pembilasan (scavenging) yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran dalam ruang bakar.

Urutan siklus pembakaran yaitu langkah hisap, langkap kompresi, langkah usaha dan langkah buang.


Prinsip Kerja



Langkah Hisap dan Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
  1. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi.
  2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas yang terjebak di dalam ruang bakar.
  3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
  4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala, sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB, karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan bakar.

Langkah Usaha dan Buang
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
  1. Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB, tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
  2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
  3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
  4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang ada dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
  5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan mesin dua tak
Kelebihan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak:
  1. Hasil tenaganya lebih besar dibandingkan mesin empat tak.
  2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
  3. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang sederhana.
Kekurang mesin dua tak
Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak:
  1. Efisiensi bahan bakar mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat tak (boros).
  2. Mesin dua tak memerlukan percampuran oli dengan bahan bakar (oli samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
  3. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi terjadi dari pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk langsung ke lubang pembuangan.
  4. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini mengakibatkan usia suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.

Aplikasi

Mesin dua tak diaplikasikan untuk mesin bensin maupun mesin diesel. Mesin bensin dua tak digunakan paling banyak di mesin kecil, seperti:
  • Mesin sepeda motor.
  • Mesin Mobil
  • Mesin pada gergaji (chainsaw).
  • Mesin potong rumput.
  • Mobil salju.
  • Mesin untuk pesawat model, dan sebagainya
Mesin dua tak yang besar biasanya bertipe mesin diesel, sedangkan mesin dua tak ukuran sedang sudah sangat jarang digunakan, Karena emisi gas buang sulit untuk memenuhi standar UNECE Euro II, penggunaan mesin dua tak untuk sepeda motor sudah semakin jarang.




















sumber :
https://minimotor.co.id/wp-content/uploads/2016/08/2tak-gif.gif