PENCEMARAN LAUT

11.09



Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun sampai tingkat terentu dan tak bisa digunakan sesuai peruntukannya.
Ciri-ciri air yang tercemar dapat dilihat dari warna, bau dan juga rasanya. Selain itu juga bisa diukur dari derajat keasaaman dan jumlah mikroorganisme dalam air. Namun, untuk mengukur apakah air tercemar secara akurat, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Pencemaran Laut merupakan suatu peristiwa manakala partikel kimia, berbagai limbah industri, limbah perumahan, limbah suara seperti kebisingan, penyebaran organism asing ke dalam lautan yang mempunyai potensi dampak paling berbahaya bagi kehidupan biota laut bahkan manusia.
Pada sebuah pencemaran terdapat bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya dan biasanya berbentuk partikel kecil yang kemudian terbawa dan diambil oleh golongan plankton dan binantang laut yang berasal dari dasar lautan, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (penyaring air)
Adapun sumber-sumber pencemaran di perairan laut dan pantai berasal dari bahan-bahan kimia yang kehadirannya sangat membahayakan dan menyebabkan terganggunya secara langsung kesejahteraan hidup manusia, hewan serta tumbuh-tumbuhan. Pencemaran-pencemaran tersebut berasal dari :
§      Proses-proses alam seperti pembusukan secara biologis, juga aktivitas gunung merapi, pembakaran semak-semak secara sengaja, serta halilintar.
§     Pencemaran yang dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti: pencemaran oleh minyak, pencemaran oleh adanya logam berat (Mercuri, Arsenik, Kadmium, Kromium, Seng dan Nikel).

Penangkapan ikan yang berlebihan yaitu menangkap lebih banyak ikan dari pada yang dapat didukung oleh sistem menyebabkan penurunan populasi ikan, dampak ekosistem secara luas, dan dampak pada komunitas manusia yang tergantung.
Metode penangkapan ikan yang merusak termasuk penggunaan bahan peledak untuk membunuh atau membuat ikan pingsan, yang menghancurkan karang. Metode ini, yang disebut penangkapan dengan peledakan atau dinamit, menghancurkan koloni karang dan membunuh jaringan karang pada koloni yang berdekatan. Beberapa jenis alat tangkap, termasuk jaring insang dan pukat pantai, juga dapat merusak ekosistem terumbu. Jenis alat tangkap ini menyeret sepanjang dasar laut dan menangkap atau meratakan spesies dan karang remaja yang tidak ditargetkan di jalurnya. Alat tangkap yang terbengkalai, seperti jebakan atau jaring yang hilang, dapat melanjutkan “penangkapan hantu”, yaitu menjerat mangsa dan membekap karang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah penyebaran. Jaring yang terbengkalai juga dapat menjerat dan mengusir karang karena aksi gelombang.

Menangkap jaring makanan adalah sesuatu yang terjadi ketika penangkapan berlebihan muncul. Setelah semua ikan yang lebih besar ditangkap, nelayan akan mulai menangkap ikan yang lebih kecil, yang akan menyebabkan lebih banyak ikan yang perlu ditangkap untuk memenuhi permintaan. Hal ini mengurangi populasi ikan, serta keragaman genetik spesies, membuatnya lebih rentan terhadap penyakit, dan cenderung beradaptasi dengan stresor dan lingkungannya. Selain itu, menangkap ikan yang lebih kecil menyebabkan berkembang biaknya keturunan yang lebih kecil, yang dapat menimbulkan masalah bagi ikan. Dalam banyak spesies, semakin kecil betina, semakin sedikit suburnya, berdampak pada populasi ikan.

Bycatch adalah bagian tangkapan yang bukan spesies target, disimpan untuk dijual atau dibuang. Dalam beberapa kasus, bagian yang dibuang dikenal sebagai discard .
Dampak Penangkapan Ikan yang berlebihan dan merusak, diantaranya :
§     Eksploitasi ikan, invertebrata, dan alga secara langsung untuk makanan 
§     Penghapusan spesies atau kelompok spesies yang berdampak ganda tingkat trofik
§     Hasil tangkapan sampingan dan kematian spesies non-target
§     Perubahan dari karang menjadi dominan alga karena berkurangnya herbivora
§     Dampak fisik terhadap lingkungan terumbu yang terkait dengan teknik penangkapan, alat tangkap, dan penahan kapal penangkap ikan


















SUMBER :
http://reefresilience.org/id/overfishing-and-destructive-fishing-threats/
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Environmental_impact_of_fishing&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp
https://bisakimia.com/2017/07/20/pengertian-singkat-pencemaran-laut/

KOMPONEN MESIN PENDINGIN

09.27



Mesin pendingin (Refrigerator) ialah suatu rangkaian mesin atau pesawat yang mampu bekerja untuk menghasilkan suhu atau temperatur dingin (temperatur rendah).
Selain untuk mengawetkan makanan dan sebagai penyejuk udara di dalam ruangan, mesin  pendingin juga memiliki kegunaan-kegunaan lainnya yang lebih spesifik, yaitu sebagai :
1.   Pemisahan gas-gas dari udara (Air Sparation Plant), yaitu gas N2, O2, dan Ar
2.   Pencairan gas Amoniak (Synthetic Amonia Plant), yaitu dengan cara gas ammoniak dikondensasikan pada suhu 0oF – 50oF.
3.   Dehumidification of air, yaitu penurunan kadar uap air di udara dan proses ini diperlukan juga oleh pabrik O2 (Air Sparation Plant).
4.   Air Conditioning (Penyejuk udara) digunakan untuk mendapatkan kesegaran udara yang nyaman sesuai kondisi udara yang dinginkan manusia yaitu seperti : Pemakaian AC pada ruang kerja, pada dunia kedokteran digunakan untuk membantu penyembuhan pasien agar dapat berlangsung lebih cepat apabila keadaan  udara diatur dan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Pada umumnya mesin pendingin mempunyai empat komponen utama, yaitu:
1.   Kompresor
2.   Kondensor
3.   Evaporator
4.   Katup ekspansi

1.  Kompresor
Fungsi dari kompresor adalah untuk memindahkan uap refrigerant dari evaporator ke kondensor. Ketika torak (piston) bergerak kebawah, ia akan mengisap uap refrigerant dari evaporator kedalam silinder. Ketika torak bergerak keatas, akan menekan uap sampai batas atas dari langkahnya, volume dari uap diperkecil atau dengan kata lain uap dimampatkan. Jelas bahwa kompresor harus memindahkan uap refrigerant  dari evaporator secepatnya menguap.
Bila refrigerant menguap lebih cepat dari pada kemampuan dari kompresor untuk memindahkannya, uap yang terkumpul secara berlebihan akan menambah tekanan didalam evaporator. Bila ini terjadi, titik didih dari cairan akan naik akibatnya, kemungkinan tidak bisa diperoleh temperatur yang rendah dari udara atau air yang mengalir melalui evaporator.
Kompresor memiliki 2 pipa, yaitu pipa hisap dan pipa tekan dan memiliki 2 daerah tekanan, yaitu tekanan rendah dan tekanan tinggi.
Jenis-jenis kompresor :
§ Kompresi torak.
§ Kompresor Skrup (Screw Compressor).
§ Kompresor sentrifugal : Kompresor sentrifugal satu tingkat dan kompresor sentrifugal banyak tingkat


2.  Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Kondensor pada AC biasanya di simpan pada luar ruangan (outdoor). Kondensor biasanya didinginkan oleh kipas (FAN), fan ini berfungsi menghembuskan panas yang di hasilkan kondensor pada saat pelepasan kalor yang di serap oleh gas refrigeran. Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip.
Penggolongan jenis-jenis kondensor :
§ Kondensor tabung dan oil dengan pendinginan air.
§ Kondensor Koil dengan pendinginan udara
§ Kondensor pendinginan air



3.  Evaporator
Evaporator adalah alat untuk mendidihkan/menguapkan refrigerant didalam pipa-pipa dan kemudian mendinginkan fluida yang lewat di luar pipa tersebut. Evaporator yang mendidihkan refrigerant di dalam pipa biasa disebut evaporator ekspansi langsung (direct ekspansi evaporators). Evaporator ekspansi langsung yang digunakan untuk pengkondisian udara biasanya disuplai oleh katup ekspansi yang mengatur aliran cairan sedemikian sehingga uap refrigerant meninggalkan evaporator dalam keadaan panas lanjut
Penggolongan jenis-jenis evaporator :
§ Evaporator tabung dan oil
§ Evaporator tabung dan pipa dengan pendinginan air.
§ Evaporator koil dengan pendingin udara



4.  Katup Ekspansi / Pipa Kapiler
Katup ekspansi mempunyai dua kegunaan, yaitu: menurunkan tekanan refrigerant cair dan mengatur aliran refrigerant ke evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan di ubah atau diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah (terdingin). Pipa kapiler terletak antara saringan (filter) dan Evaporator.
Penggolongan jenis-jenis katup ekspansi :
§ Katup ekspansi otomatis termostatik
§ Katup ekspansi manual
§ Katup ekspansi tekanan konstan
















SUMBER :
https://climatechamber.wordpress.com/category/cold-storage-freezer/
http://ptwhm.blogspot.com/2013/05/komponen-komponen-mesin-pendingin.html
http://najamudinmt.blogspot.com/2015/05/mengenal-komponen-komponen-utama-pada.html

RADIO DIATAS KAPAL

09.26


International Telecommunication Union (ITU) adalah badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab atas masalah yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Regulasi Radio ITU adalah seperangkat peraturan ITU yang mengatur spektrum elektromagnetik dari 9 kHz ke 275 GHz. ITU secara praktis dan teknis mengurus tiga sector utama yaitu :
1.   Mengalokasikan frekuensi radio dan mengelola orbit satelit dan teknologi akses (ITU-R)
2.   Mengembangkan standar telekomunikasi teknis (ITU-T)
3.   Mendukung upaya pembangunan untuk meningkatkan akses global ke TIK (ITU-D)

Keanggotaan ITU mencakup 193 Negara Anggota PBB dan lebih dari 700 Anggota Sektor, mewakili berbagai kategori pemain dari industri telekomunikasi.
Konstitusi dan Konvensi ITU menetapkan kerangka kerja mengikat dan global untuk telekomunikasi internasional dan menetapkan struktur Perhimpunan. Konstitusi dan Konvensi dilengkapi dengan Regulasi Administratif yang mengikat secara hukum, yang dibagi menjadi Regulasi Telekomunikasi Internasional (ITR) dan Regulasi Radio.

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).

Alat komunikasi yang harus tersedia diatas kapal diantaranya :
1.   Telegrafh, perangkat satu ini berfungsi untuk mengirim dan menerima pesan dalam bentuk kode morse secara jarak jauh menggunakan frekuensi gelombang radio.
2.   Marine VHF Radio, alat komunikasi satu ini sangat berfungsi dalam situasi darurat. Bahkan ada pihak coast guard yang selalu memantau selama 24 jam. Setiap kapal dianjurkan untuk memiliki dua perangkat marine VHF radio agar bisa stand by di dua channel penting.
Pertama adalah channel 16 yang digunakan untuk keadaan dan panggilan darurat hingga peringatan keselamatan. Sementara itu, channel kedua adalah channel 13 yang biasanya digunakan untuk berkomunikasi antar kapal di tengah laut, terutama apabila ada informasi penting.
3.   Hand-held VHF Radio, alat ini memiliki output maksimum sebanyak 6 Watt, serta daya yang cenderung rendah dan antena yang pendek. Hasilnya, komunikasi hanya bisa dilakukan apabila masing-masing pemegang perangkat yang juga disebut Handy Talkie(HT) ini berjarak maksimal 5 mil dari satu sama lain. Jika ingin berkomunikasi pada rentang yang lebih jauh, biasanya harus ada antena eksternal yang dipasang ke HT. Karena fungsinya yang cukup terbatas, HT pun biasanya digunakan sebagai perangkat cadangan darurat untuk radio perahu.
4.   Telepon Satelit, alat komunikasi ini meletakkan base transceiver station di udara sehingga memiliki jangkauan lebih luas sehingga bisa melakukan komunikasi di tempat-tempat yang biasanya tidak terjangkau telepon seluler, mulai dari area pegunungan hingga laut.

Bahasa komunikasi dilaut secara umum dibagi menjadi dua yaitu :
1.   Bahasa Isyarat, adalah bahasa yang dipergunakan pada saat pengiriman / penerimaan berita yang menggunakan isyarat / kode dan mempunyai arti dan makna tersendiri. Berkomunikasi dengan bahasa isyarat dapat dilakukan dengan bendera isyarat, morse bunyi, morse cahaya dan isyarat bunyi.
2.   Bahasa biasa, adalah bahasa yang digunakan pada saat berkomunikasi dengan isi berita yang jelas tanpa kode / isyarat sehingga berita yang disampaikan lebih sederhana dan efektif ketika terjadi kesulitan Bahasa, berkomunikasi dengan bahasa biasa dapat dilakukan dengan radio.

Isyarat yang harus kita berikan ketika ingin berkomunikasi :
      YU (Yankee Uniform) = Isyarat- isyarat yang akan dikirimkan berikut ini adalah dalam bahasa isyarat.
      YZ (Yankee Zulu) = Isyarat-isyarat yang akan dikirimkan berikut menggunakan bahasa biasa.
      INTERCO = Kata-kata yang akan diucapkan berikut ini adalah dengan bahasa isyarat (Komunikasi dengan radio.
      ZA =  Saya ingin berkomunikasi dengan anda menggunakan bahasa . . . .

Hanya ada 10 bahasa resmi negara untuk berkomunikasi, yaitu dengan beberapa kode radio yang sudah ditetapkan secara standar internasional, yakni;
0 = Belanda,
1 = Inggris,
2 = Perancis,
3 = Jerman,
4 = Yunani,
5 = Italia,
6 = Jepang,
7 = Norwegia,
8 = Russia,
9 = Spanyol.

Melihat hal di atas, kita bisa mencontohkan sebagai berikut; 
ZA6 artinya “Saya ingin berkomunikasi dengan anda menggunakan bahasa Jepang”












sumber  :
https://ccdcoe.org/organisations/itu/
https://en.wikipedia.org/wiki/ITU_Radio_Regulations
https://id.wikipedia.org/wiki/Radio
https://talkactive.id/yuk-kenali-komunikasi-para-awak-kapal/
http://radiokomunikasi.co.id/2014/05/17/marine-vhf-radio-kenapa-harus-dimiliki/

SIJIL AWAK KAPAL

07.09


Lisensi awak kapal atau daftar awak kapal (Monsterol) adalah daftar yang berisi nama-nama perwira dan awak kapal. UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran diterangkan dalam pasal 224 ayat 1 bahwa “Setiap orang yang bekerja di kapal dalam jabatan apa pun harus memiliki kompetensi, dokumen pelaut, dan disijil oleh Syahbandar”
Izin awak kapal dibuat dalam 2 (dua) salinan dan dibuat di depan staf pendaftar awak (karyawan Kesyahbandaran). Lembar pertama adalah untuk Karyawan Pendaftar dan lembar kedua adalah untuk Master Kapal.

Awak kapal adalah mereka yang namanya tercantum dalam dalam daftar awak kapal (monsterrol) atau sijil awak kapal.

Sijil Awak Kapal ialah daftar nama perwira dan anak buah kapal (ABK) yang menjalankan dinas dalam kapal yang bersangkutan, yang dapat dirinci sebagai berikut :

  1. Setiap Perwira dasn ABK yang telah membuat Perjanjian Kerja Laut (PKL) ; serta yang diwajibkan menjalankan dinas anak kapal ;
  2. Orang-orang lain, yang dengan persetujuan pengusaha kapal atas tanggungan sendiri melakukan suatu perusahaan di kapal, misalnya : tukang cukur, pemilik toko yang menjual barang-barang keperluan sehari-hari bagi pelayar ;
  3. Orangf-orang alin yang telah membuat perjanjian kerja dengan majikan selain pengusaha kapal, yang mewajibkan mereka untuk bekerja pada majikan lain tersebut
Isi sijil awak kapal adalah :
  1. nama anak kapal ;
  2. nama kapal yang bersangkutan ;
  3. nama pengusaha kapal dan Nakhoda ;
  4. kedudukan setiap anak kapal dalam menjalankan dinas anak kapal ;
  5. penunjukan, siapakah diantara anak kapal itu adalah perwira kapal.
Sijil awak kapal ditandatangani oleh Nakhoda dan Pegawai Pendafta awak kapal.

Dalam sijil awak kapal juga berisi :
  1. mereka yang mengadakan perjanjian dengan pengusaha kapal/majikan lain, apakah mereka sebagai anak kapal atau sebagai buruh bukan anak kapal 
  2. mereka yang dengan ijin pengusaha kapal menjalankan usahanya sendiri dfiatas kapal, seperti : pemangkas rambut, binatu, dan lain-lain .
  • Kepada setiap anak kapal diperbolehkan melihat Sijil Awak Kapal dan perjanjian-perjanjian mengenai dirinya ;
  • Apabila dalam perjalanan ada penggantian Nakhoda atau anak kapal, maka Sijil Awak Kapal harus diubah di pelabuhan pertama yang disinggahi, disyahkan oelh Nakhoda baru dan Pegawai Pendaftar awak kapal
  • Dinas anak kapal hanya dapat dijalankan oleh mereka yang namanya tercantum dalam Sijil Awak Kapal.

Bagian Deck (Deck Departemen) 

     Deck departemen dibagi menjadi dua kelompok kerja nautika yaitu perwira nautika dan bawahan nautika. Para perwira nautika dibedakan atas : Mualim I (Perwira I), Mualim II (Perwira II), dan Mualim III (Perwira III). Sedangkan para bawahan nautika (rating) dapat dibedakan menjadi : Serang, Juru mudi, dan Kelasi. Banyaknya perwira kapal dan para bawahan lainnya dapat disesuaikan terhadap kebutuhan menurut skala kualitas. 

Bagian Mesin (Engine Departemen) 

     Awak kapal yang bertugas di kamar mesin bertanggung jawab atas segala kelangsungan tugas, keamanan dan keselamatan kapal di kamar mesin dan seluruh peralatan permesinan. Dalam pelaksanaan tugas-tugas tersebut awak kapal di kamar mesin (engine departemen) dibagi menjadi dua kelompok kerja tehnika yaitu perwira tehnika dan bawahan tehnika. Susunan perwira tehnika menurut jenjang hierarki adalah : kepala kamar mesin (Chief engineer), Masinis II (second engineer), dan Masinis III (third engineer). Bawahan tehnika (rating) terdiri dari mandor minyak (first oiler) sebagai kepala kerja bawahan kamar mesin dan membawahi para juru minyak (able bodied oiler). Dalam melaksanakan tugas sehari-hari tugas para bawahan kamar mesi adalah melaksanakan perintah dari para perwira kamar mesin. 

Kelompok Kerja Radio 

Kelompok kerja radio merupakan perwira radio (radio officer) yang bertugas menangani dan mengoperasikan pesawat radio serta mengirimkan dan menerima berita berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas nahkoda selaku penanggung jawab tertinggi di atas kapal. 

Golongan Pekerja di Kapal, Terdapat 4 (empat) golongan pekerja di kapal, yaitu :
  1. Golongan pertama : anak kapal yang mengadakan perjanjian kerja laut (PKL) dengan pengusaha kapal. Anak kapal tersebut adalah perwira dan ABK, namanya tertulis dalam monsterol dan menjalankan dinas anak kapal ;
  2. Golongan kedua : anak kapal yang mengadakan perjanjian perburuhan umum dengan majikan bukan pengusaha kapal. Mereka tertulis dalam monsterol, dan menjalankan dinas anak kapal ;
  3. Golongan ketiga : buruh bongkar muat, dan pekerja-pekerja yang untuk sementara waktu melakukan pekerjaan di kapal, misalnya : tukang cat, tukang kayu, dan lain-lain. Mereka tidak masuk dalam monsterol., tetapi tercatat dalam daftar tersendiri yang ditanda tangani Nakhoda dan Pegawai Pendaftar awak kapal. Mereka juga tidak menjalankan dinas anak kapal.
  4. Golongan keempat : adalah pekerja perseorangan, yaitu :
  • penumpang gelap, penumpang tidak bertiket dan tidak mampu membayar uang angkutan. Nakhoda berwenang mepekerjakan orang ini menurut kemampuannya dalam dinas anak kapal, hingga pelabuhan pertama untuk menurunkannya dari kapal ;
  • buruh tenaga pengganti yang diterima ditengah perjalanan dapat dipekerjakan dalam dinas anak kapal hingga pelabuhan pertama yang disinggahi, dimana dia harus membuat Perjanjian Kerja Laut (PKL) di muka Syahbandar / Pegawai Penmdaftar awak kapal, lalu dimasukkan dalam sijil awak kapal ;
  • penumpang, yang dalam keadaan darurat mengerjakan pekerjaan kapal. Mereka tidak masuk dalam sijil awak kapal, dan akibatnya pekerjaan yang dilakukan tidak termasuk dalam dinas anak kapal.

KEBOCORAN DIKAPAL

12.18


Keselamatan Pelayaran didefinisikan sebagai suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dan keamanan yang menyangkut angkutan diperairan dan kepelabuhan.
Keadaan gangguan pelayaran tersebut sesuai situasi dapat dikelompokkan menjadi keadaan daruratyang didasarkan pada jenis kejadian itu sendiri, sehingga keadaan darurat ini dapat disusun sebagaiberikut :
1. Tubrukan
2. Kebakaran/ledakan
3. Kandas
4. Kebocoran/tenggelam
5. Orang jatuh ke laut
6. Pencemaran

Penyebab Kecelakan Pelayaran :
·   Faktor manusia
·   Faktor teknis
·   Faktor alam

Keadaan Darurat Kebocoran / Tenggelam
Kebocoran  berasal dari kata bocor yang berarti berlubang sehingga air atau udara dapat keluar atau masuk (KBBI versi online). 
Kebocoran pada kapal dapat terjadi karena kapal kandas, tetapi dapat juga terjadi karena tubrukan maupun kebakaran serta kerusakan kulit pelat kapal karena korosi, atau kurang perarawatan, sehingga kalau tidak segera diatasi kapal akan segera tenggelam, air yang masuk dengan cepat sementara kemampuan mengatasi kebocoran terbatas, bahkan kapal menjadi miring membuat situasi sulit diatasi.
Keadaan darurat ini akan menjadi rumit apabila pengambilan keputusan dan pelaksanaannya tidak didukung sepenuhnya oleh seluruh anak buah kapal, karena upaya untuk mengatasi keadaan tidak didasarkan pada azas keselamatan dan kebersamaan. 
Kapal yang bocor tersebut harus segera dilakukan perbaikan agar tidak tenggelam dalam mengarungi lautan. Berbagai metode perbaikan dapat dilakukan terhadap kapal yang bocor tersebut. Langkah perbaikan yang harus dilaksanakan yaitu :
·   Laksanakan prosedur standar yang telah ditetapkan oleh nahkoda kapal untuk penanganan kebocoran.
·   Setiap kerani kapal harus menjalankan prosedur perbaikan seperti yang diatur dalam prosedur berdasarkan kapasitasnya masing-masing.
·   Lakukan prosedur perbaikan seperti saat simulasi dan saling berkoordinasi.
·   Seorang nahkoda harus memantau perbaikan setiap tahapannya.
·   Jika semua prosedur telah dilaksanakan, namun kebocoran tidak dapat ditanggulangi  maka lakukan antisipasi penyelamatan semua kru

Lintas Penyelamatan Diri
Didalam keadaan darurat dimana kepanikan sering terjadi maka kadang-kadang untuk mencapai suatu tempat, misalnya secoci sering mengalami kesulitan, untuk itu para pelayar terutama awak kapal harus mengenal/ mengetahui dengan lintas penyelamatan diri (escape routes), komunikasi didalam kapal itu sendiri dan sistem alarmnya. Di kapal lintas penyelamatan diri secara darurat (escape router) dapat ditemui pada tempat-tempat tertentu seperti di kamar mesin, ruang akomodasi, dll.
















Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Keselamatan_pelayaran
http://repository.pip-semarang.ac.id/1732/2/51145153%20N_Open_Acces.pdf
http://arifan-pc.blogspot.com/2014/02/memperbaiki-kapal-bocor.html