LUKA BAKAR

03.49



Luka Bakar adalah luka / kerusakan pada jaringan kulit (bisa sampai otot, tulang) karena kontak (berhubungan) dengan sumber panas yang disebabkan oleh air/uap panas, arus listrik, bahan kimia, radiasi dan petir yang mengenai kulit.

Penyebab Luka Bakar :
·         Cairan panas (air, minyak, kuah)
·         Api (bensin, minyak tanah, gas LPG)
·         Listrik (voltage tinggi, Petir)
·         Zat kimia (asam, basa, kosmetik)
·         Radiasi (matahari, radioterapi, BOM)

Akibat Luka Bakar :
·         Keruksakan kulit
·         Infeksi
·         Kehilangan cairan, elektrolit, protein
·         Gagal ginjal
·         Gagal napas
·         Gangguan lambung
·         Kerusakan darah

TANDA DAN GEJALA
Menurut Wong and Whaley’s 2003, tanda dan gejala pada luka bakar adalah :
1.     Grade I
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar), kulit kering kemerahan,
nyeri sekali, sembuh dalam 3 - 7 hari dan tidak ada jaringan parut.
2.    Grade II
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan dermis (kulit bagian
dalam), terdapat vesikel (benjolan berupa cairan atau nanah) dan oedem
sub kutan (adanya penimbunan dibawah kulit), luka merah dan basah,
mengkilap, sangat nyeri, sembuh dalam 21 - 28 hari tergantung komplikasi
infeksi.
3.    Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, nyeri tidak ada, luka merah
keputih-putihan (seperti merah yang terdapat serat putih dan merupakan
jaringan mati) atau hitam keabu-abuan (seperti luka yang kering dan
gosong juga termasuk jaringan mati), tampak kering, lapisan yang rusak
tidak sembuh sendiri (perlu skin graf).



Ukuran
Ukuran luka bakar ditentukan berdasarkan persentase dari luas permukaan tubuh (LPB) yang terkena luka bakar sebagian atau seluruh lapisan kuli. Luka bakar derajat satu hanya menunjukkan warna merah dan tidak melepuh tidak termasuk kedalam perkiraan ini Kebanyakan luka bakar (70%) mengenai kurang dari 10% LPB.
Selain kedalaman kerusakan kulit, tingkat keparahan luka bakar juga bisa diukur dari luas area yang terbakar. Perhitungan persentase area permukaan kulit yang terbakar pada orang dewasa terdiri dari :
  • Area kepala: 9%
  • Dada: 9%
  • Perut: 9%
  • Punggung dan bokong: 18%
  • Setiap lengan: 9%
  • Setiap tungkai: 18%
  • Daerah kelamin: 1%


Sebagai contoh, jika luka bakar terjadi pada kedua tungkai, area kelamin, dada dan perut, maka total luas area luka bakar tersebut adalah 55%. Jika luas permukaan luka bakar melebihi 20%, tubuh akan mengalami kekurangan cairan sehingga dapat menimbulkan turunnya tekanan darah hingga syok.
Lokasi luka bakar juga turut menentukan tingkat keparahannya. Contohnya, jika mengalami luka bakar di wajah, hidung, mulut, dada, atau leher, seseorang dapat mengalami gangguan pernapasan. Hal ini terjadi karena peradangan pada saluran pernapasan, sehingga menghambat jalan napas.

Asosiasi Luka Bakar Amerika merancang suatu sistem klasifikasi, pada sistem ini, luka bakar diklasifikasikan menjadi berat, sedang, dan ringan. Keadaan ini dinilai berdasrkan sejumlah faktor, di antaranya adalah luas permukaan total tubuh yang terkena, adanya luka bakar pada bagian tubuh tertentu, usia penderita, dan cedera lain yang terkait. Luka bakar ringan pada umumnya dapat diatasi di rumah, luka bakar sedang biasanya dapat diatasi di rumah sakit, luka bakar berat harus ditangani di pusat perawatan khusus luka bakar


PERTOLONGAN PERTAMA PADA PASIEN DENGAN LUKA BAKAR
a.    Segera hindari sumber api dan mematikan api pada tubuh, misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen pada api yang menyala
b.    Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain yang membuat efek Torniket, karena jaringan yang terkena luka bakar akan segera menjadi oedem 
c.    Setelah sumber panas dihilangkan rendam daerah luka bakar dalam air atau menyiramnya dengan air mengalir selama sekurang-kurangnya lima belas menit. Proses koagulasi protein sel di jaringan yang terpajan suhu tinggi berlangsung terus setelah api dipadamkan sehingga destruksi tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu dingin ini pada jam pertama sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil.
d.    Akan tetapi cara ini tidak dapat dipakai untuk luka bakar yang lebih luas karena bahaya terjadinya hipotermi. Es tidak seharusnya diberikan langsung pada luka bakar apapun. 9 
e.    Evaluasi awal
f.    Prinsip penanganan pada luka bakar sama seperti penanganan pada luka akibat trauma yang lain, yaitu dengan ABC (Airway Breathing Circulation) yang diikuti dengan pendekatan khusus pada komponen spesifik luka bakar pada survey sekunder






Sumber :






Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar